Thursday, March 13, 2014

Lagi-Lagi tentang Ukhuwah

Beberapa pekan yang lalu aku posting tentang pengendalian emosi. Sebenarnya itu didasari dari konflik ukhuwah yang alhamdulillah dapat terselesaikan dengan outstanding karena atas izin Alloh kedua belah pihak dapat mengendalikan dan mengelola emosi. Semoga seterusnya bisa seperti itu.

Masih berkaitan dengan ukhuwah. Ukhuwah Islamiah atau persaudaraan yang islami itu baru terbukti di saat-saat yang tidak enak. Saat konflik ada, di situlah ukhuwah diuji dan dibuktikan. Kali ini akan kuceritakan sebuah kisah yang menurutku mengharukan. Tapi berhubung kemampuan menulisku sangat standar, entahlah, kalian bisa merasakan apa yang kurasakan atau tidak. Oiya, sebelum aku mulai, perlu diinfokan bahwa sebenarnya aku belum minta izin yang bersangkutan untuk membagi cerita ini. Jadi kita anonim aja ya semua nama-nama terkait.

Sebut saja namanya RJ. Sebelumnya aku sama sekali tidak mengenal RJ (bahkan sampai sekarang). Jangankan mengenal, tahu ada makhluk bernama RJ saja tidak. Qodarullah, aku bergabung dengan teman-teman tim sukses seorang calon legislatif dari sebuah parta dakwah dan membuat group di WhatsApp untuk saling berkoordinasi. Tujuan utama dibuatnya group tersebut memang untuk saling berbagi informasi terkait program-program baik jangka pendek maupun jangka panjang yang akan diimplementasikan di masyarakat. Tapi kadangkala ada juga yang share topik-topik di luar program-program kita, termasuk informasi yang disampaikan oleh salah seorang anggota group yang mengabarkan bahwa ada anak kontrakan yang kesurupan sejak kemarin malem (Kamis malam pekan pertama bulan Maret). Qodarullah, salah seorang anggota group yang lain (sepertinya) berpengalaman rukyah, kemudian melalui WA memandu teman-teman yang di kontrakan untuk rukyah.
"Baca surat ini, baca surat itu. Anaknya diginiin, kasih ini, kasih itu, dll" yah aku memang lupa apa saja yang diinstruksikan. *seingatku selama 23 tahun hidup, tidak pernah lihat orang kesurupan.

Wednesday, March 12, 2014

Kemarilah, Maka Kuceritakan Tentang Jepang

Datanglah kemari, maka akan kuceritakan engkau tentang Jepang. Nggaya... ke Jepang baru di mimpi doang mau cerita tentang jepang.
Tapi tak apa lah ya.... sumbernya dari si boss yang baru pulang dari Jepang. Sebenarnya ini cerita tahun lalu, tapi baru keinget sekarang buat diposting, lumayan untuk rame-ramein blog.
Yaap... dimulai dari mendengar cerita-cerita tentang negeri sakura dulu, nanti seiring berjalannya waktu pasti semakin mendekat menuju ke sana beneran #someday.
Waktu cerita-cerita itu ada beberapa poin yang baru kuketahui tentang Jepang. Ini aku buatkan beberapa listnya. Entah bener atau salah pada kenyataannya, yang sudah pernah ke Jepang, silakan dikoreksi :D

1. Beli tanah di Jepang terbatas
Katanya, orang Jepang jarang yang punya sertifikat tanah, kebanyakan cuma sewa-sewa apartemen atau ngontrak. Katanya memang ada regulasi yang sangat ketat untuk masalah jual beli tanah. Sebenarnya aku belum menemukan informasi ini waktu googling, jadi entah bener atau salah atau kurang tepat, who knows 

2. Taksi di Tokyo mehong gila