Friday, March 27, 2015

Sa'ad Bin Abi Waqqash

Sa’ad bin Waqqash adalah salah satu sahabat Rasullah Shallallahu’alaihiwassalam yang pertama masuk Islam. Begitu banyak referensi tentang sahabat Rasul yang menjadi salah satu pemanah terbaik Islam saat Perang Uhud [1]

Sa’ad bin Abi Waqqash merupakan paman Rasulullah dari garis ibu yang berasal dari Bani Zuhrah karenanya Sa’ad bin Abi Waqqash juga sering disebut Sa’ad dari Zuhrah untuk membedakan dengan Sa’ad yang lain.  

Sa’ad mengenal Islam berawal dari ajakan Abu Bakar untuk menemui Rasullah Shallallahu’alaihiwassalam. Kemudian Sa’ad menjadi penganut Islam yang setia dan sangat mencintai Alloh dan RasulNya.

Sa’ad bin Abi Waqqash sangat menyangi ibunya, Hamnah binti Sufyan bin Abu Umayyah, wanita hartawan keturunan bangsawan Quraisy [2]. Hamnah sangat setia dengan keyakinan nenek moyangnya, penyembah berhala. Berita tentang keislaman Sa’ad membuat ibunya marah dan mengancam tidak mau makan dan minum sampai Sa’ad kembali ke agama nenek moyangnya. Namun Sa’ad tetap pada keyakinannya terhadap Islam hingga akhirnya ibunya menyerah dan menghentikan ‘demo’nya.

Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW, sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah kembali menatap mereka dengan bersabda, "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga." [2]

Wednesday, March 25, 2015

Petualangan Membuat Visa Pelajar Jepang

Visa merupakan dokumen perizinan yang dikeluarkan oleh suatu negara untuk masuk ke negara itu. Kalau Visa Jepang ya berarti izin untuk masuk ke Negara Jepang baik untuk tujuan wisata, bisnis, magang, tinggal sementara maupun tinggal permanen. Syarat yang dibutuhkan yang wajib adalah Paspor dan KTP. Syarat pendukung lainnya bisa berbeda-beda tergantung untuk visa jenis apa. BTW anyway  yang aku bilang syarat KTP tadi mungkin perlu koreksi ya untuk anak di bawah umur. Daripada salah nih langsung cuss aja ke sumber yang terpercaya http://www.id.emb-japan.go.jp/visa.html.

Kali ini aku mau ceritakan 'petualangan' seorang gadis eksotis, sebut saja namanya Mawar, dalam memperjuangkan pembuatan visa pelajarnya ke Jepang.

Hari itu, Kamis, tgl 5 Maret 2015 Mawar sedang berbahagia akhirnya CoE (Certificate of Eligiblity) yang telah 3 pekan lebih ditunggu akhirnya sampai. CoE adalah surat yang dikeluarkan oleh bagian Imigrasi di Jepang sebagai syarat untuk mengajukan visa pelajar Jepang. Untuk mendapatkan CoE ini, bukan kita sendiri yang mengurus, tetapi kampus di Jepang yang akan menguruskan ke kantor Imigrasi di Jepang sono. Kalau sudah release CoE tersebut akan diforward ke kita melalui post sebagai amunisi kita untuk membuat visa. Normalnya, CoE release 2-4 pekan dari pekan diajukan kampus kita ke kantor Imigrasi. Untuk kasus Mawar ini, karena kampusnya di daerah Ishikawa, maka kantor imigrasi yang mengeluarkan CoE adalah kantor imigrasi yang di Kanazawa. Kalau kurang puas dengan penjelasan tentang CoE, bisa nih baca artikel ini.

Selanjutnya, tak mau berlama-lama larut dalam kebahagiaan semu (karena masih banyaak yang harus diurus), maka pada Senin, tanggal 9 Maret 2015, meluncurlah Mawar dengan kereta ekonomi Jaka Tingkir ke Jakarta, untuk mengurus visa. Karena Mawar berdomisili di Jawa Tengah, maka untuk mengurus visa Jepang, dia harus mengurusnya di Kantor Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Jadi, mengurus visa itu disesuaikan dengan domisili kita. Untuk melihat wilayah yuridikasi, bisa cek di sini.

Wednesday, March 18, 2015

Tips Mengisi Form Permohonan Visa Jepang

Untuk mengajukan permohonan visa, diperlukan beberapa syarat dan ada formulir yang perlu diisi. Untuk detail syarat membuat visa bisa langsung ke sini. Berikut ini aku mau share tips-tips dalam mengisi isian-isian formulir mengajukan visa pelajar. Karena jujur saja, kemarin sempet bingung banget gimana ngisinya. Sumber tips ini didapat dari sini. Sebelumnya download dulu formulirnya di sini.
Oke.
Sudah di-downloadBagi yang males baca, ini aku share ringkasnya ya tips-tips mengisi isian formulir pembuatan visa Jepang :
1.    Untuk isian yang jawabannya No atau memang tidak ada, jangan dibiarkan kosong, tapi isi aja dengan NONE atau N/A (Not Available)
2.    Bagi yang punya nama bukan cuma romanji atau latin saja, missal arab, cina, korea atau jepang, silakan ditulis juga namanya (tersedia kolomnya)
3.    Untuk penulisan alamat, tulis selengkap-lengkapnya sampai kodepos

4.    Pada kolom “Current profession or occupation and position” bagi pelajar, tulis saja grade level missal S1 ya tulis aja undergraduate gitu 
5. Jangan lupa ukuran fotonya 4,5 cm x 4,5 cm
6. Untuk jenis-jenis paspor, kalau kita mengurus sendiri paspornya biasanya itu paspor biasa atau paspor ordinary
7. Untuk kolom "Your Current Residental" diisi aja alamat rumah di Indonesia sekarang 
8. Untuk kolom "Guarantor or Reference in Japan" , kalau pelajar biasanya penjaminnya adalah profesor yang menjadi supervisornya. Kalau saya dulu saya email professor untuk berkenan menjadi penjamin saya dan meminta informasi data-data yang dibutuhkan

Mungkin itu dulu ya Tipsnya. Oiya, ini juga ada cerita Petualangan Membuat Visa Pelajar Jepang. Semoga bermanfaat ^_^




Friday, March 6, 2015

Status Pengiriman EMS

sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Express_mail
Ada yang belum tahu EMS? EMS (Express Mail Service) adalah layanan pengiriman dokumen atau paket internasional yang bekerjasama dengan layanan pos resmi suatu Negara yang menjadi member Universal Postal Union (UPU). Daftar Negara-negara yang menjadi anggota EMS Cooperative dapat dilihat di sini. Ada beberapa pilihan layanan pengiriman internasional tapi yang biasa kugunakan adalah DHL selain karena sudah langganan (ex)kantor, pelayanannya memuaskan (maaf bukan promo nih) dan relatif cepat pengirimannya. Kalau cuman document, normalnya 3 hari kerja udah sampai, sedangkan EMS paling cepet 5 hari kerja. Maju mundurnya tergantung daerah yang dituju. Semakin ndeso tujuannya, semakin memakan waktu.
Pelayanan yang baik sebanding dong dengan harganya (sudah tahu kan maksudnya? Hohooo).
Maka dari itu untuk paket-paket pribadi aku ke EMS. Palingan selisih 1 – 2 hari, tapi harganya bisa separuh lebih murah *save pocket.  Entah pengaruh hari atau bagaimana, yang jelas akhir bulan Desember 2014 lalu kirim dokumen yang cuma selembar ke Jepang pake DHL habis empatratusribuan, sebulan kemudian kirim  dokumen yang hampir sama dengan tujuan yang sama pake EMS cuman habis seratusribuanHemat bukan ;-) Dan yang lebih membahagiakan, saya kirim hari Kamis pagi, Selasa sudah sampai!!! Alhamdulillah....
Meskipun harganya miring, sebenarnya pelayanan EMS juga tidak kalah oke. Untuk tracking atau melacak status pengiriman, bisa dilihat di website pos pemerintah baik dari Negara pengirim maupun negara tujuan. Misalnya ni aku dapat kiriman dari jepang, aku bisa buka melacak dari http://www.post.japanpost.jp/int/ems/delivery/index_en.html . Kalau kita lihat status pengiriman berhenti di satu status selama beberapa hari, jangan panik dulu, mari kita cek ke ems web negara tujuan barangkali di web ems negara tujuan lebih update. Karena tadi kita ambil contoh kiriman dari Jepang ke Indonesia, maka untuk pelacakan lokalnya kita bisa buka http://ems.posindonesia.co.id/ dan masukkan nomor resi yang sama.

 Keterangan status :