Malu,
Ketika yang lain sudah berpikir untuk orang lain
Ketika yang lain sudah berkarya untuk umat
Ketika yang lain sudah berpikir untuk solusi negaranya
agamanya, keluarganya
Aku masih saja menggalaukan hal tidak seharusnya
Malu,
Ketika yang lain sudah berkarya untuk umat
Ketika yang lain sudah berpikir untuk solusi negaranya
agamanya, keluarganya
Aku masih saja menggalaukan hal tidak seharusnya
Malu,
Diriku yang dulu membanggakan benteng hati
Yang kubangun sepenuh hati
Yang kubangun sepenuh hati
Untuk melindungi sang hati
Sudah bertahun-tahun lamanya benteng itu tegak bediri
Sudah bertahun-tahun lamanya benteng itu tegak bediri
Congkaknya hati meras bersih sendiri
Hingga tak sadar hingga benteng itu retak terikikis
Sedikit demi sedikit membentuk lubang
Semakin banyak lubang
Hingga akhirnya runtuh
Semakin banyak lubang
Hingga akhirnya runtuh
Lelaki itu,
Sukses membuatku pikiranku teralihkan
Entah sampai kapan, Ya Allah
Hanya Engkau yang tahu
Ya Allah,
Aku malu pada-Mu
Aku malu pada diriku sendiri yang dulu
Begitu banyak waktu terbuang menunggu,
menunggu sesuatu yang ku pun tak tahu
Sesuatu yang tak akan mengganggu
bagi aku yang dulu
Sukses membuatku pikiranku teralihkan
Entah sampai kapan, Ya Allah
Hanya Engkau yang tahu
Ya Allah,
Aku malu pada-Mu
Aku malu pada diriku sendiri yang dulu
Begitu banyak waktu terbuang menunggu,
menunggu sesuatu yang ku pun tak tahu
Sesuatu yang tak akan mengganggu
bagi aku yang dulu
No comments:
Post a Comment