Kata terlalu adalah salah satu kata hiperbola. Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik.
Beberapa waktu lalu aku sibuk menyalahkan seseorang. Rasanya semua letak kesalahan ada padanya sampai-sampai tak ada ramah dan senyum tersisa untuknya. Dongkol? tentu. Apalagi jika yang disalahkan merasa tidak bersalah. Meski tak ada lagi senyum untuknya, dia tetap tidak peduli. Ya, kehilangan satu senyum bukan berati ia kehilangan senyum yang lain. Betul.
Kemudian pada eposide berikutnya, instrospeksi diri perlu benar-benar dicermati. Apakah betul ini salah orang lain. Setelah dicermati akar masalahnya, ia bersumber dari diri sendiri. Sungguh terlalu! Kecewa. Penyebabnya mudah dideteksi, karena terlalu berharap. Kalau dia baik dan membuatmu merasa spesial, ya itu memang karena dia baik dan bisa melakukannya ke siapa saja. Itu hak nya. Kamu lah yang tak bisa membentengi dirimu sendiri. Kau sendiri yang menceburkan diri ke dalam kubangan itu. Kubangan yang selama ini kau hindari, tapi dengan sadar kau masuki.
Kata seorang teman, hati-hati dengan tipuan rasa. Tipuan rasa itu yang menghilangkan akal melemahkan pikiran meruntuhkan pertahanan. Hati-hati dengan rasa itu, kawan.
Beberapa waktu lalu aku sibuk menyalahkan seseorang. Rasanya semua letak kesalahan ada padanya sampai-sampai tak ada ramah dan senyum tersisa untuknya. Dongkol? tentu. Apalagi jika yang disalahkan merasa tidak bersalah. Meski tak ada lagi senyum untuknya, dia tetap tidak peduli. Ya, kehilangan satu senyum bukan berati ia kehilangan senyum yang lain. Betul.
Kemudian pada eposide berikutnya, instrospeksi diri perlu benar-benar dicermati. Apakah betul ini salah orang lain. Setelah dicermati akar masalahnya, ia bersumber dari diri sendiri. Sungguh terlalu! Kecewa. Penyebabnya mudah dideteksi, karena terlalu berharap. Kalau dia baik dan membuatmu merasa spesial, ya itu memang karena dia baik dan bisa melakukannya ke siapa saja. Itu hak nya. Kamu lah yang tak bisa membentengi dirimu sendiri. Kau sendiri yang menceburkan diri ke dalam kubangan itu. Kubangan yang selama ini kau hindari, tapi dengan sadar kau masuki.
Kata seorang teman, hati-hati dengan tipuan rasa. Tipuan rasa itu yang menghilangkan akal melemahkan pikiran meruntuhkan pertahanan. Hati-hati dengan rasa itu, kawan.
No comments:
Post a Comment