Memang benar bahwa Allah akan menguji pada titik terlemah kita. Ketakutan yang berlebihan akan sesuatu kadang malah membawa kita pada ketakutan tersebut. Hingga pada waktu kita dihadapkan pada ujian tersebut, boleh jadi kita merasa berada pada titik terendah. Malah kadang menjadikan kita mendadak pandir. Semua ilmu dan teori yang selama ini dikuasai menguap begitu saja. Seharusnya kita tahu jawaban dari ujian tersebut, tapi ketika berhadapan dengan kenyataan, teori itu seakan hanyalah angan-angan semu.
Efek dari ujian di titik terlemah tersebut bisa jadi benar-benar di luar dugaan. Sungguh, awalnya ku juga tidak menyangka akan sedahsyat itu efeknya. Sesuatu yang sebenarnya sangat aku takutkan selama ini, rasa yang selalu bisa kutepis selama ini, akhirnya ia datang dalam bentuk ujian yang efeknya pada diri ini sungguh di luar dugaan.
Tak ada selera makan, malas bersosialisasi, kehilangan konsentrasi, mendadak menjadi drama queen hingga kehilangan selera mandi. hahaa.... begitulah. Sungguh sesuatu yang 'ga gue banget'. Tapi itulah yang terjadi. Hingga ketika menyadarinya, ku hanya menertawakan diri. Sungguh sombongnya diri ini akan benar-benar terhindar dari ujian ini.
Delapan atau sembilan bulan berkubang dalam ke-alpha-an sungguh ujian yang tak mudah. Merasakan hal baru yang belum saatnya seperti merasakan buah mentah yang memang belum saatnya dinikmati, sepet. Tapi aku bersyukur, Allah tidak membiarkanku terlalu lama larut di dalamnya. Allah sungguh baik membimbing diri ini segera keluar dari labirin keindahan semu. Sungguh Allah sungguh baik memberi petunjuk demi petunjuk hingga kumerasa kubisa menemukan jalan keluar. Lemahnya diri ini membuatku tak yakin bahwa aku benar-benar melihat jalan keluar itu. Ya, aku memang belum benar-benar keluar dari labirin, tapi rasanya aku yakin aku melihat jalan keluar itu. Melihatnya saja membuatku merasa bahagia dan bebas. Kuharap memang aku bisa benar-benar segera keluar dengan selamat dan menemukan sesuatu yang lebih baik di luar sana.
Ujian di titik terlemah memang bukan hal yang mudah. Tapi keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita memberikan kekuatan dan keyakinan bahwa kita bisa melaluinya dengan selamat. Tiada henti meminta pertolonganNya. Karena sungguh Dia sangat dekat
Efek dari ujian di titik terlemah tersebut bisa jadi benar-benar di luar dugaan. Sungguh, awalnya ku juga tidak menyangka akan sedahsyat itu efeknya. Sesuatu yang sebenarnya sangat aku takutkan selama ini, rasa yang selalu bisa kutepis selama ini, akhirnya ia datang dalam bentuk ujian yang efeknya pada diri ini sungguh di luar dugaan.
Tak ada selera makan, malas bersosialisasi, kehilangan konsentrasi, mendadak menjadi drama queen hingga kehilangan selera mandi. hahaa.... begitulah. Sungguh sesuatu yang 'ga gue banget'. Tapi itulah yang terjadi. Hingga ketika menyadarinya, ku hanya menertawakan diri. Sungguh sombongnya diri ini akan benar-benar terhindar dari ujian ini.
Delapan atau sembilan bulan berkubang dalam ke-alpha-an sungguh ujian yang tak mudah. Merasakan hal baru yang belum saatnya seperti merasakan buah mentah yang memang belum saatnya dinikmati, sepet. Tapi aku bersyukur, Allah tidak membiarkanku terlalu lama larut di dalamnya. Allah sungguh baik membimbing diri ini segera keluar dari labirin keindahan semu. Sungguh Allah sungguh baik memberi petunjuk demi petunjuk hingga kumerasa kubisa menemukan jalan keluar. Lemahnya diri ini membuatku tak yakin bahwa aku benar-benar melihat jalan keluar itu. Ya, aku memang belum benar-benar keluar dari labirin, tapi rasanya aku yakin aku melihat jalan keluar itu. Melihatnya saja membuatku merasa bahagia dan bebas. Kuharap memang aku bisa benar-benar segera keluar dengan selamat dan menemukan sesuatu yang lebih baik di luar sana.
Ujian di titik terlemah memang bukan hal yang mudah. Tapi keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita memberikan kekuatan dan keyakinan bahwa kita bisa melaluinya dengan selamat. Tiada henti meminta pertolonganNya. Karena sungguh Dia sangat dekat
No comments:
Post a Comment