Wednesday, March 2, 2016

Arti Sebuah Pelukan

"We gonna have a sweet party for XX birthday. Let come and join with us"

Tetiba saja tetangga meja sebelah mengirim pesan dan mengundang semacam surprise party untuk salah seorang teman se-lab.  Well, sebenarnya aku termasuk orang (berusaha) tidak menspesialkan hari lahir. Bagiku, tanggal lahir hanya penting untuk sebatas urusan administrasi. Jadi, maafkeun aku ya kawans kalau memang tidak mengucapkan selamat ulang tahun atau memberi kado di hari ulangtahunmu. Kadang aku memang sengaja. Bahkan ketika ulang tahun orangtua atau adik-adikku. Seringnya aku ingat tanggal lahir mereka dan ingat. Tapi, again, sengaja tak ada ucapan selamt ulang tahun kukirimkan. Tapi insyaAlloh doaku untuk kalian. Selalu. InsyaAlloh. Entah apa yang kulakukan ini baik atau tidak, aku cuma tidak ingin ulang tahun itu menjadi budaya meskipun nyatanya itu sudah merupakan budaya bahkan bagi teman-teman muslim sekalipun.

Tapi aku tidak juga terlalu antipati dengan pesta ulangtahun atau semacamnya. Kadang aku juga masih mengucapkan semacam "selamat ulang tahun" karena, well, kadang kita perlu menunjukkan bahwa kita aware. Oke, balik lagi ke masalah ajakan party. Jadi singkatnya, kemarin teman-teman lab beli buah-buahan, beberapa bungkus snack, 2 botol juz, dan kue tart untuk pesta kejutan kecil-kecilan. Fiuh untung saja kali ini tak ada bir seperti party biasanya (mungkin demi alasan penghematan).

Oke, buah-buahan sudah dipotong, snack-snack sudah dibuka, dan pesan dari seorang kawan yang bertugas 'membawa' tersangka sudah mengirim pesan "we are on the 1st floor", kami pun menyalakan lilin dan mematikan lampu. Ternyata jalan menuju lantai 9 lama juga ya, sampai lilin kita hampir habis. haha...



Akhirnya sang tersangka sampai di TKP. Aku sih ga ikutan nyanyi "happy birthday" atau tepuk tangan, tapi aku ikut di situ. So, sama aja kali ya? Tapi aku punya misi lain. Aku pengen mereka lebih mengenal Islam dengan mereka mengenalku. Ini sebagian yang bisa kulakukan saat ini untuk mengenalkan mereka tentang Islam. Mulai dari makanan halal, seharusnya mereka sekarang tahu apa itu halal dengan mereka memperhatikan teman-teman muslim selalu mengecek kompisisi setiap makanan. Seperti waktu party semalem, aku cek beberapa bungkus snack dan kue tartnya. Ternyat di beberapa bungkus snack ada yang mengandung babi dan di kuenya ternyata ada rum atau alkoholnya. Proses. Mereka memperhatikan bagaimana kami selalu berhati-hati sebelum makan, lambat laun mereka mulai hafal (karena tak cukup sekali contoh untuk membuat mereka paham) tentang mana yang halal mana yang haram.

"Wait wait wait! Give me time to make a wish!" kata sang tersangka. Oya, FYI, sang tersangka ini memang dari belahan bumi bagian 'barat' sedangkan sebagian besar teman lain adalah dari belahan bumi bagian 'timur' yang meskipun sudah ter-western-isasi, nampak tetap saja tidak menganggap sakral ritual 'make a wish' sebelum tiup lilin. Jadi kami tetap bikin gaduh sedangkan sang tersangka berusaha konsentrasi berdoa sambil memejamkan mata (meskipun nampak tetap tergoda dengan kegaduhan sekitar) sebelum akhirnya meniup lilin.

Okay! saatnya makan kue!! Eitss.... tapi sang tersangka tak kunjung memotong kuenya. Katanya di Meksiko, negara asalnya, setiap orang yang ulang tahun, harus ngasih pelukan satu per satu. Pelukan adalah hal yang biasa di belahan bumi bagian barat, tapi sekali lagi, mungkin masih tetap terlalu biasa bagi kawan-kawan lab kami ini.

"what?" kami keherananan karena harus ada ritula pelukan satu persatu. Btw, sang tersangka adalah laki-laki dan peserta pesta lainnya ada 7 orang, 3 diantaranya wanita, termasuk aku. Mulailah sang tersangka memeluk satu kawan yang posisinya paling dekat dengannya yang ternyata laki-laki china. Dengan canggung kawan china itu membalas pelukan persahabatan dari sang tersangka. Berikutnya? What? giliranku!.

"No no no!" Kataku sambil mundur selangkah.

"Why? We always give a hug in birthday party" Kata sang tersangka.

"But I even do not touch a guy. So, I can't" Kataku masih berusaha menjaga jarak dan kemudian ada yang nyeletuk "Itu artinya kamu ga halal... hahaa". Itu lah mungkin hasil dari perbincangan tentang halal haram di lab yang tidak cuma sekali dua kali, mereka akhirnya menghargai "jalan hidup dan tatacara hidup seorang muslim".

Kemudian sang tersangka pindah ke teman-teman yang lain. Ketika sampai ke teman-teman perempuan, sempat ragu mau pelukan atau tidak. Salah satu dari mereka tampak ragu dan hampir mengurungkan adegan pelukan, tapi akhirnya tetap pelukan. Sedangakan satunya lagu sempat menolak, tapi ia tak punya alasan kuat untuk menjawab "why"-nya sang tersangka.

Selesai ritual pelukan, sang tersangka pun berkhutbah tentang macam-macam pelukan. Jadi, di Meksiko, paling tidak, ada 3 jenis pelukan.
1. Birhday hug. Pelukan untuk orang yang berulangtahun. Modelnya pelukan seperti biasa
2. 'Long time no see' hug. Pelukan untuk orang yang sudah lama tidak berjumpa dan akhirnya berjumpa. Biasanya didahului salaman sebelum pelukan.
3. 'Good bye' hug. Semacam pelukan perpisahan bagi dua insan yang akan berpisah lama, yaitu pelukan yang diawali dan diakhiri dengan salaman.

Lain kali mungkin aku akan lampirkan foto-foto dan videonya kalau udah dapat kiriman. Aku terlalu menikmati dunia nyata, sehingga waktu itu foto-foto tidak lebih menarik daripada menenggelamkan diri di dunia nyata.


No comments:

Post a Comment