Monday, August 24, 2015

Watashi no Natsu Yasumi I - Kobe

Kobe Port Tower & Kawasaki Museum at Kobe Port Harbour
Lama euy tak buang sauh. Banyak liburan harusnya lebih profuktif dong. Ya, Agustus ini banyak libur. Libur musim panas. Kelas Nihon go libur, tanggal merah juga berderet-deret. Sebenarnya kesempatan yang bagus untuk benar-benar berlibur. Tapi aku hanya memanfaatkan waktu liburku sedikit dari waktu libur yang ada untuk benar-benar liburan. Selebihnya? Ya... merenung saja di kampus. Mencoba be-la-jar. ahay...

Jadi liburan ini aku kemana aja? Oke, biar ada catatan sejarah kalau aku pernah liburan, beberapa baris nampaknya wajib ditorehkan agar kelak anak cucuku tahu bahwa aku pernah ke sini. hahah....

Kobe
Yappari..... finally ..... kesampaian juga aku di kota pelabuhan Jepang yang konon adalah salah satu kota romantis. Kenapa disebut kota romantis aku juga tak paham alasannya. Mungkin iya ya kalau sudah ada pasangan, jalan-jalan di dermaga yang elok nan bersih sambil melihat kapal-kapal dan pemandangan laut khas pelabuhan menjadi suasana yang romantis.

Berteduh di bawah rok :p
Di pinggir laut di salah satu sudut Kobe yang (katanya) romantis
Tak banyak yang ku kunjungi saat di Kobe dengan keterbatasan waktu yang ada. Tapi alhamdulillah cukup puas bisa menyambangi Kobe Animal Kingdom, Museum Gempa dan Masjid Kobe.
Cuma 3 tujuan? Ya, cuma 3. Eh tambah 1 lagi ding. Dinner di restoran Turki yang... ah, nanti saja aku ceritakan.
Baru tahu ada penguin bisa bertahan di musim panas

Di Kobe Animal Kingdom, kita bayar 1.500 yen untuk tiket masuknya. Lumayan mahal sih. Dan tidak diskon pelajar. Mungkin karena tempat tersebut milik warga dan dikelola oleh warga kali ya, jadi tidak ada semacam subsidi gitu. Ga tahu ding.. sotoy :P
Panas-panas emang enaknya
bobok ciang kakaa.....#kanguru
Kobe Animal Kingdom ini semacam kebun binatang tapi asli, bersiiiiiiiiih banget. Kita bisa pegang hewan-hewannya. Selain hewan-hewan, ada juga area teratai, dan tanaman-tanaman hias. Kalau suka tanam-tanaman dan hewan-hewan lucu termasuk ada alpaca juga. 1.500 yen ini tidak terlalu mahal lah. Kalau pengen tahu sneak peek bisa tengok di webnya langsung di sini.

Pak Berang-berang, minta minumnya ya...
*eh ini berang-berang bukan ya???
Kochi kochi.... sini sini...
Checklist barang-barang yang harus kita
siapkan untuk menghadapi kejadian tak
terduga. Bisa download di
www.dri.ne.jp 
Oiya, Kobe Animal Kingdom ini lokasinya di Port Island, salah satu pulau buatan yang ada di Kobe. Konon, pulau buatan yang satu ini adalah satu tempat yang paling nyaman untuk dihuni kerana tidak terlalu ramai, bersih, fasilitas dan public services nya juga lengkap. 

Dari Kobe Animal Kingdom, kami menuju ke Museum Gempa. Pada dasarnya museum ini dibuat untuk mengenang dan belajar dari pengalaman gempa di Awaji tahun 1995 yang menyebabkan kerusakan parah. Kalau mau tahu separah apa gempa saat itu, silakan searching dengan kata kunci Awaji Earthquake. 
Museum yang luar biasa keren. Ada 'bioskop' 4D dan 3D yang membuat kita merasa benar-benar berada di lokasi gempa saat itu. Tak hanya gempa, kita juga 'disodori' beberapa informasi bencana alam yang lain. Tujuannya adalah agar kita dapat belajar dari kejadian alam tersebut. Di museum ini juga lengkap dengan berbagai informasi bagaimana area korban bencana alam itu (dalam hal ini gempa di Kobe) bisa segera bangkit. 1 TAHUN saja waktu yang mereka butuhkan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak total. Luar biasa bukan. Ada kerjasama yang elok nan apik antara pemerintah, instansi pendidikan, industri dan juga organisasi sosialnya. Semoga kita (Indonesia) bisa belajar dan mencontoh ya. 
Untuk melihat selayang pandang tentang museum ini dan informasi-informasi bermanfaat tentang bencana alam. Silakan langsung ke www.dri.ne.jp.  

Setalah puas belajar di museum gempa, dengan energi yang masih tersisa, kami pun bertolak menuju ke MASJID KOBE. Perjalanan dari museum gempa ke Masjid Kobe bukan perjalanan yang pendek setelah sekian jam sebelumnya kita sudah berpeluh-peluh terpapar teriknya matahari musim panas. Namun, jalan menuju masjid itu rasanya seperti jalan menuju 'rumah'. Sungguh. Adem... gitu rasanya. Adem lahir batin. Adem lahir karena keluar sebenarnya keluar dari museum tadi sudah sore dan tidak panas lagi. Apalagi dengan pemandangan Kota Kobe. K-O-T-A lhoo..... *berasa udah jadi anak hutan aja euy.
Di perjalanan kita sengaja motong jalan lewat kompleks Ikuta Jinja, sebuah kuil shinto yang sangat terkenal itu... tapi gambarnya ga usah dipasang di sini aja ya. Lebih bagus searching sih :3
Kami pun beristirahat di majid. Sejenak menyelonjorkan kaki, cuci muka dan menikmati sang imam sholat magrib melantunkan surat cinta dari-NYA. Selanjutnya, perjalananku masih panjang karena malam itu juga aku harus menempuh 6 jam perjalanan menuju kedalaman hutan di Ishikawa dengan bis malam. Jadi, sebelum ke stasiun Sannomiya menuju ke stasiun (sekaligus terminal) Osaka, mbak Tia, sang-tuan-rumah-yang-sangat-memanjakan-tamunya, mentraktirku di restoran Turki. Kita sama-sama baru pertama kali menyambangi restoran Turki. Makanannya enak, tapi kurasa tidak direkomendasikan untuk makan bersama keluarga, apalagi kalau bawa anak-anak. Selain tempatnya kecil (khusus restoran yang di Kobe ini), tontonan TVnya pun tari perut semua isinya -_-

Jadi, begitulah liburan sehariku yang benar-benar berlibur. Eh, malam sebelumnya aku juga piknik ding. Lihat kembang api di Kobe Port Harbour. Omoshirokatta ne.... Aku sangat berharap ortu, saudara-saudara, dan sahabat-sahabatku bisa menyusulku ke sini. I am waiting for you, minna-san. May Alloh gives chance you all to come here to Japan. Miss you all already T_____T

Nomi-shi, Ishikawa
Ditulis di pagi hari sebagai tameng biar ga tidur pagi.

NB: Jazakillah untuk saudariku di Kobe yang sudah sangat baik menjamuku dan menjadi tour guide yang sabar. Masih banyak tempat di Kobe yang belum kusambangi. See you soon ^_______^



No comments:

Post a Comment