Hai, kembali menyapa. Ingin mencoba
menuliskan apa yang biasanya hanya kuceritakan.
Heboh! Ya, mungkin itu deskripsi yang
tepat untuk menggambarkan bagaimana caraku bercerita. Kadang cerita
yang sebenarnya biasa saja, namun ketika aku yang menyampaikan
seolah-olah menjadi luar biasa. Seru! Begitu kata kebanyakan temanku.
Yaaa... aku memang bukan pembohong tapi tanpa kusadari mungkin juga
tidak terlalu jujur. Selalu ada bumbu dramatisasi yang terbubuhkan dalam
setiap ceritaku.
Tapi ternyata kesuksesanku ber 'stand
up comedy' tidak (atau mungkin belum) diiringi dengan kemampuanku
menuliskan apa yang kuceritakan. Kebalikan dari caraku bercerita
secara oral, ketika aku bercerita melalui tulisan, seringkali tidak
seheboh dengan apa yang sebenarnya terjadi. So, dari sini akan
kumulai. Hohohoooo....
Oke, kita mulai tentang cerita malam
kemarin. Kemarin malam, tumben sekali, sempat mengobrol panjang
dengan teman sekontrakan sekaligus teman sekamar. Yah... kita memang
sok sibuk. Berangkat pagiii pulang malam... Di rumah cuma sempat say
hello sebentar dan kemudian melakukan aktivitas masing-masing. Tidak se-strict
itu juga sebenarnya. Kita juga sering ngobrol sepulang kerja meskipun
sudah larut malam. Tapi itu biasanya kita ngobrol di ruang tamu. Nah,
malam kemarin beda. Kita ngobrol di tempat tidur masing-masing yang
kemudian kita akhiri dengan saling mengucapkan 'oyasumi' baru kemudian tak ada
obrolan lagi.
Banyak
sekali yang kita ceritakan malam itu. Termasuk yang masalah jodoh #ihirr. Ya... jujur saja ya. Seumur hidupku,
belum pernah ada seorang laki-laki pun yang pernah menyatakan 'suka'
padaku. Hohohoo..... Ada beberapa pertanyaan muncul dalam hati.
Apakah karena aku terlalu galak? Hmm
bisa jadi.
Apakah mukaku yang terlalu jelek?
Kurasa tidak juga.
Atau Apakah karena kelakukanku
benar-benar minus? Itu yang sih
yang sering dikantakan Hana dan Kyo. Hahaa.. Tapi kurasa juga bukan
itu alasannya.
Whatever.
Apapun alasannya, tapi itulah qadarullah yang memang kuinginkan. Hohooo ya,
harapanku memang cukup satu orang saja yang berani dan ia benar
jodohku. Satu untuk selamanya.
Ups! Enough! Bukan
itu yang mau aku ceritakan. Kembali ke cerita sebelum tidur kita
tadi.
Ya,
meskipun memang belum berpengalaman di'tembak' cowok,
tapi harus diakui aku cukup berbakat untuk urusan makcomblang #nyombong.
Makcomblang pemilih. Tidak semua
pasangan kudukung. Kalau aku suka aja, aku siap sedia membantu
menjadi perantara. Hahaa....
Beberapa (bisa dibilang sebagian besar)
teman-teman cewekku
langganan ditembak. Termasuk
teman sekamarku itu. Xixixixi.....
Nah,
beberapa hari yang lalu ada seorang pria yang minta 'disambungin'
(emangnya kabel, disambung-sambung)
ke temanku itu. Tapi karena aku merasa ada yang masih mengganjal, aku
pun tidak berniat menyambungkannya meskipun akhirnya tetap
kusampaikan maksud pria tersebut. Dan kepada pria tersebut aku minta
ia mengatakan langsung pada wanita pujaannya. Seperti yang kuduga,
ternyata temanku itu sudah cukup berpengalaman dalam hal menolak. Aku
jadi tidak begitu mengkhawatirkannya :D
Kemudian
ia pun bercerita tentang pengalaman-pengalamannya terdahulu.
Mendengarkan cerita-ceritanya tentang beberapa pria yang briefly
'meminta' temanku menjadi pendamping hidupnya benar-benar cukup membuatku tersenyum dan berpikir. Eits... bukan
bermaksud berbahagia di atas penderitaan orang. Dan bukan berarti
teman saya bangga disukai banyak pria yang kemudian ditolaknya.
Bukaan. Bukan itu. Hanya saja, dari pengalamannya itu, banyak hal
yang bisa kita pelajari. Introspeksi diri kenapa bisa seperti itu.
Setelah kita pikir-pikir lagi, akhirnya.....memang belum ketemu
jawabannya.
Hehee.... ternyata kita sendiri belum cukup mengenal diri
sendiri. Ma'rifatul Insan.
Ya, kita bahkan belum mengenal diri sampai detail-detailnya, apalagi
bisa menguasai nafsu sendiri yang mungkin bisa jadi merugikan orang
lain. Itu lah PR kita. Mengenal diri sendiri saja belum beres,
bagaimana bisa mengenal pencipta kita? Ma'rifatullah.
Makanya kita juga perlu prototipe manusia yang menjadi tuntunan kita dengan mengenal
utusan-Nya. Ma'rifaturrasul.
Ya, itu materi-materi dasar yang kagak ada matinye.
Obrolan
tadi malam memang sangat banyak, tidak cuma masalah cowok
tadi, tapi lebih banyak tentang
sahabat-sahabat kita, dan nostalgia masa remaja yang ujung-ujungnya
aku mengambil kesimpulan bahwa aku masih harus banyak belajar
terutama tentang 3 materi itu Ma'rifatullah,
Ma'rifaturrasul, dan Ma'rifatul
Insan. Jangan tanya aku apa
hubungannya antara yang kuceritan dengan kesimpulanku itu karena aku
tahu ada hubungannya tapi aku tidak bisa menjelaskanya dengan
tulisan. Hahaaa....
Wis wae lah ya
latihan nulis kali ini :D
Have a
nice dream ! Oyasuminasai.....
No comments:
Post a Comment