"Kalau kamu ada waktu, besok ketemuan lagi yuk sebelum kamu ke Tokyo," kataku sebelum kami berpisah.
Berjam-jam berlalu hingga matahari mulai kembali ke peraduan tak kunjung aku mendapatkan balasannya. Hari pun berganti hingga bertahun kemudian tak ada lagi satu pun pesan darinya kuterima dan aku sudah berdamai dengan kenyataan bahwa mungkin masa pertemenan kita memang sudah benar-benar kadaluarsa.
Ya, kupikir kadaluarsa adalah kata yang paling representatif. Pernah gak sih kamu merasa "tidak cocok" lagi dengan teman yang dulu sempat menjadi teman terbaik bahkan? Beberapa hubungan pertemanan pecah karena memang ada masalah atau sekedar perbedaan visi/pendapat, namun ada pula yang tanpa masalah dan tiba-tiba hambar kemudian kamu sadar dia atau kawanmu menarik diri dari satu yang lain.
Butuh waktu lama bagiku untuk let go kenyataan "kehilangan teman". Ada masanya ketika aku sangat extrovert dan mempunyai banyak teman dari banyak negara yang dua diantaranya benar-benar sudah mengambil tempat di hatiku menjadi sahabat-sahabat yang selalu menemani up and down masa-masa menjalani studi master. Aku tak tahu mereka telah sedalam itu mengisi hatiku setelah sekitar tiga tahun kemudian mereka "menarik diri" dariku. Awalnya mereka tak lagi membalas pesan-pesanku seperti dulu, tak lagi punya waktu bersama. Aku mengerti, kami semakin sibuk dengan kesibukan dan target pribadi masing-masing sehingga tak waktu hanging around lagi. Tapi sesekali aku masih mencoba untuk sekedar makan siang bersama. Dan pesan-pesanku itu tak pernah lagi dibalas. Sama sekali.
Sebagai seorang extrovert sejati, aku tak bisa hidup tanpa teman. Aku pun menemukan circle baru dengan masih tetap mencoba mengontak dua sahabatku beberapa tahun kemudian meskipun tak ada balasan dari mereka. Hingga aku pun menyerah dan menerima kenyataan kalau kita sudah tidak berteman. Meskipun tak sedalam dua sahabatku sebelumnya, aku menemukan seorang sahabat yang ternyata persahabatan kita sangat sangat singkat.
"We cannot fit with everybody as not everybody fits us. And that's OK." Kata seorang kawan dari circle baruku ketika aku menceritakan kegundahanku dighosting sahabat-sahabatku tanpa tahu apa salahku. "Maybe it is what it is and probably not everyone's fault. You just grow in different directions and that's it. Your time together is up," katanya lagi suatu saat yang meskipun aku iyakan secara logika, butuh waktu bagiku untuk menginternalisasi pernyataan itu.
Hingga ada suatu momen yang menyadarkanku. Mungkin ini memang 'hanya' ketidaksinkronan prioritas. Mungkin memang sahabat-sahabatku itu sudah move on dengan prioritas lain yang memang harus let go some'thing' including me, sehingga seharusnya aku pun move on. Pada kenyataannya, sebenarnya aku punya banyak teman yang salah satunya menempatkan aku cukup dalam di hatinya, sedangkan aku tidak merasa hal yang sama dan memutuskan untuk let her go. Ya, bukan hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan, hubungan pertemanan pun bisa bertepuk sebelah tangan.
Seiring bertambahnya umur, semakin banyak yang perlu dipikirkan dan semakin banyak pula keharusan berinteraksi dengan orang-orang baru, lambat laun aku berada di tahap take it easy untuk hubungan pertemanan. Prinsipnya adalah untuk memperlakukan orang lain sebaik mungkin dan seadil mungkin. Kalau cocok kita bisa jadi teman, kalau tidak, ya berinteraksi saja seperlunya tidak perlu ambil pusing 😊
Bahkan aku juga tidak peduli kalau ada teman yang hanya waktu butuh saja. Sebaliknya, malah bersyukur kalau keberadaanku masih bisa memberi manfaat untuk teman 👍
Mungkin memang begitulah pertemanan orang dewasa. Bersyukur sekali masih punya teman baik yang dari masa sebelum maupun sesudah memasuki usia 'dewasa' masih awet hingga sekarang. I love you all 😘
And to my used-to-be friends,
Maybe our friendship has expired for some reason, but I'm very grateful and thankful for our time together. You've been there, growing together. I still hope we can meet again and still be friends. Although, I can't imagine now what we are gonna talk about if we meet again 😅
But who knows? Maybe we still have the chemistry like we used to have 😉
No comments:
Post a Comment