"Memang lidah, tak bertulang.....".
"Mulutmu harimaumu"
"Jaga lisan!"
Sudah ada beberapa lagu, pepatah atau bahkan nasihat tentang bahaya omongan kita. Mudah bagi kita berkata tanpa berpikir. Padahal bisa jadi dari omongan kita itu, kita telah membunuh seseorang atau bahkan segolongan orang.
Kadangkala, tanpa berkipir, kita sudah enteng membicarakan keburukan atau rahasia orang lain yang telah diamanahkan kepada kita.
Sungguh berat menjaga lisan. Menjaga apa yang akan keluar dari mulut kita. Menjaga NAFSU kita mengucapkan hal-hal tak penting yang bisa jadi berakibat fatal.
Sebuah pertanyaan.
Ya, kadang sebuah pertanyaan yang didasari nafsu keingintahuan kita pun bisa jadi telah merusak hidup seseorang. Seiring berjalannya waktu aku pun mulai memikirkannya. Ketika kita menanyakan tentang keadaan seseorang, apakah itu murni karena kita peduli atau itu hanya nafsu pingin tahu saja?
Think Again.
Bisa jadi orang itu tidak nyaman dengan pertanyaan kita. Oke, boleh jadi pertanyaan itu ringan dan tak akan membunuh siapa pun. But, who knows?
Think Again.
Mari kita tanya diri kita ketika akan berucap atau menanyakan sesuatu pada seseorang. Apakah pertanyaan itu memang perlu? Bahkan ketika kita ingin mengisi kekosongan waktu agar tidak terjadi awkward moment. Apalagi dengan orang yang belum lama kita kenal. Kita belum tahu benar karakter orang itu. Kita tidak tahu pola pikir orang itu. Kita juga tak tahu latar belakang dia jauh sebelum kita bertemu dengannya.
Think Again.
Atau kita mungkin sudah merasa berhati-hati sebelum berucap. Tapi mungkin tanpa sengaja dan tanpa kita sadari orang lain telah sakit hati karena ucapan atau perbuatan kita. Dan aku, termasuk yang percaya bahwa apa kita dapatkan adalah buah dari yang kita perbuat. biidznillah.
Suatu saat kita mungkin sakit hati atas perbuatan atau ucapan orang kepada kita. Bila saat itu tiba, ya,
Think Again.
Boleh jadi kita memang sudah menyakiti orang lain tanpa kita sadari.
"Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak"Pepatah yang kita hafal sejak SD itu, klise. Tapi, trust me, it works.
Fiuh... Memang kalau ngomongin orang itu asyik dan ga ada matinya. Padahal masih banyak cacat diri yang harus ditambal sana sini.
Susah.... rasanya susah menjaga lisan dan hati. Ah, minta sama Alloh saja lah. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa istiqimah memperbaiki diri.