Fenomenal. Mengamati perjalan hidup
selama ini, begitu banyak kita lihat (bahkan mungkin kita sendiri
pelakunya) fenomena mutarobi (selanjutnya kita sebut saja sebagai
'mente') yang tidak menyukai murobi/ah (selanjutnya kita sebut saja
sebagai MR) nya. Banyak alasan untuk tidak menyukainya. Berikut ini 7
alasan kenapa seorang mente tidak menyukai MRnya berdasarkan riset
yang tidak sepenuhnya dapat dipercaya, (jadi, CMIIW ya) :
Ilmu agama MR kita tidak sebanding
dengan ilmu si mente. Misal, Mente-nya lulusan pondok pesantren,
sedangkan si MR seumur hidupnya hanya di sekolah sekuler yang hanya
mendapatkan pelajaran agama sepekan sekali itu pun kalau gurunya
datang, kalau gurunya sakit atau semacamnya sehingga tak bisa
ngajar, alhasil bisa jadi selama sepekan tidak dapat pelajaran
agama. Ilmu agama hanya ia dapat dari kajian-kajian di luar yang itu
pun nuruti kadar keimanan yang naik turun, kalau pas lagi
iman-imannya, ngajii terus.... kalau lagi futur
ya sudah ke laut aja. Lho? Intinya kalau lagi males ya nggak ngaji,
nggak ada ustadz/ah atau peraturan sekolah yang secara langsung
memaksa. Alhasil ilmu yang didapat tak sebanding dengan si mutarobi
yang dari pondok pesantren.
MR
ga g4HoL (ga gaul maksudnya). Si mente ini ceritanya anak gaul.