Friday, July 31, 2015

Menjelang Pernikahan

Tak banyak kutahu hal apa saja yang akan dihadapi menjelang pernikahan karena belum merasakan juga. hohoo..... Tapi sudah berkali-kali aku menyaksikan prosesi menjelang pernikahan mereka, adaaaa aja 'masalah'. Dan setiap masalah itu unik. Satu orang dengan orang lainnya berbeda dan tidak bisa dipukul rata dengan satu solusi.

Ada yang menjelang pernikahan oom nya tidak setuju padahal selama ini Oom-nya yang lebih berpengaruh dalam kehidupan keluarga orang tuanya (karena masalah ekonomi).
Ada yang ketika mengurus surat-surat pernikahan baru tahu ternyata dia anak di luar nikah (orang tuanya menikah dalam kondisi hamil) jadi secara agama nasabnya terputus sehingga ayah biologisnya tidak bisa jadi wali nikah. Jadi langusng wali hakim.
Ada yang menjelang pernikahan harus mencari-cari keberadaan ayah kandungnya karena ayah kandungnya sudah lama bercerai dengan ibunya.

Dan beberapa kisah lagi yang kadang membuatku tak habis pikir. Suatu hari aku pernah mendiskusikan hal ini kepada murobiah. Kata beliau, menjelang pernikahan memang selalu adaaa saja godaan dan masalah. Setan suka sekali mengganggu orang yang mau menikah biar tidak jadi. Karena itu disarankan agar jarak hari antara khitbah dan akad nikah tidak terlalu jauh. Karena di rentang waktu itu setan gencar sekali menggoda.

Hmm... Pelajaran hidup tersendiri buatku. Terutama belajar untuk memahami, belajar berempati, dan belajar untuk tidak mencampuri urusan jika tidak diminta. Ya, mengamati saja. Dan mendoakan tentunya. Mendoakan yang terbaik untuknya. Semoga berkah proses menuju pernikahan dan perjalanan pernikahannya.

Barakallahulaka wabaraka'alayka wa jama'a bainakuma fii khoyr....
Mudah-mudahan Alloh memberi kalian keberkahan dam melimpahkan atas kalian keberkahan

aamiin ya Rabbal'alaymiin....

Saturday, July 25, 2015

Yes, Only You

Nobody but You
Nothing else
No other I can rely on
But You
Stay awake
Only with You
Keep working
Submit on You
Strengthen
No one but You

Encourage me to always love You
They have their own business
So do I
Should be 

Just because
Only You understand

Nomi-shi, Ishikawa
Japan



Saturday, July 18, 2015

Sebuah Rasa - Eid Mubarrak 1436H/2015

ketika hanya sajadah terbentang bersamamu...
takbirmu begitu syahdu...
hanya kau dan Dia...
ya, hanya kau dan Dia...
Allahu akbar
Allahu akbar
laa illlaha illallahu allahu akbar
Allahu akbar
wa lillah ilham
Eid Mubarrak 1436H/2015
Taqabballahu minna wa minkum, 
shiyamana wa shiyamakum,


Ramadhan di Jepang Part 2 -- Why So Green???

Why you are so GREEN??

Senyumku mengembang ketika salah seorang dari Vietnamese yang kutemukan di bandara komatsu dulu (sejarah 'penemuan' itu ada di [Nyampah Online] - Menjemput Sakura I ) bertanya. Seperti cuap-cuapku di Ramadhan di Jepang sebelumnya, ramadhan-ku kali ini berbeda. Selain tempat dan kemauan lebih disiplin terhadap target, jauh-jauh hari sebelumnya aku juga sudah berencana untuk membuat 'sensasi'.

Ramadhan di lab kami nampaknya tidak terlalu asing. Sensei sudah paham betul kewajiban kami, muslim, berpuasa di bulan ramadhan karena mungkin efek asisten profesor yang mendampinginya bertahun-tahun adalah seorang muslim. Bahkan sejak beberapa hari menjelang ramadhan sensei sudah mewanti-wanti mahasiswanya tentang persiapan ramadhan ini. Maksudnya mewanti-wanti tentunya masih seputar pekerjaan, riset, conference, riset, conference, riset, conference. Kekhawatirannya tentu tak jauh-jauh dari 'performa' dan hasil riset kami #fiuh 
Tentang kekhawatiran ini aku juga punya pengalaman tersendiri. Aku sampai dua kali dipanggil gegara sempat ada jadwal seminarku di bulan ramadhan. Intinya adalah memastikan kalau aku tahu aku bisa membatalkan puasa sebelum pingsan karena selama seminar nanti pasti sangat menguras energi.